Monday 28 September 2015

Studi Kasus : Perumahan Al-Alaq

Status : Draft



Alkisah, ada 7 Pemuda yang ingin membangun Perumahan Syari'ah. Ke 7 pemuda ini memiliki keahlian yang berbeda-beda, ada yang di bidang teknik sipil, arsitektur, desain grafis, pertanian, tekstil, kriminologi, dan teknologi informasi.

Mereka membeli tanah patungan, membuat analisa AMDAL bersama-sama, tentu dengan mengundang yang lebih ahli, mereka juga mengundang tukang-tukang terampil untuk bekerjasama membangun perumahan ini, sebelum bekerja, kita berkanalan lebih dalam dengan tukang-tukang yg terampil ini, sehingga kita seakan-akan menjadi keluarga besar.

Ketika proses konstruksi, selain tukang-tukang yang terampil, ke 7 Pemuda ini pun, turun tangan membantu apa yang bisa dilakukan, membantu mengaduk, mengecor, dan lain-lain.

Setiap pemuda, membeli lahan seluas 200 meter. Lahan yang pertama kali dibangun, hanya sebagian kecil saja, kurang lebih sebesar kontrakan yang ada di kota-kota, contohnya bisa seperti [3].


Karena perencanaan rumah di sisa lahan, nantinya ingin seideal mungkin, mendukung pengembangan diri dan proses tumbuh kembang anak. Setiap rumah memiliki basement, yang nantinya bisa digunakan untuk lab bawah tanah, misal eksperiman hidroponik, aquaponik dengan bantuan sinar led atau dimanfaatkan untuk hal lainnya. Atap rumah  didak, sebagian dimanfaatkan untuk memanen energi surya dan kebun dengan berbagai jenis tanaman, terutama taaman yang dapat dimakan.

Dari Ibnu Umar dan Aisyah radhiallahu 'anhuma, keduanya berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda:"Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku supaya berbuat baik kepada tetangga, sehingga saya menyangka seolah-olah Jibril akan memasukkan tetangga sebagai ahli waris -yakni dapat menjadi ahli waris dan tetangganya." (Muttafaq 'alaih)

Salah satu contoh studi kasus yang paling ideal adalah  ReGen villages, yang proyek pilotnya dibangun di sebuah wilayah di Belanda.


Lokasi Perumahan Di Desa 

.....

Lokasi Perumahan Di Pesisir Pantai

....

Penghuni Perumahan Al-'Alaq 

Karena Perumahan Al-Alaq di desain dapat "mandiri" dalam hal pangan dan energi, maka yang ingin tinggal di Perumahan Al-'Alaq harus memiliki pengetahuan dan keterampilan praktis dalam hal produksi pagan dan energi sendiri. 

Ada banyak tempat untuk belajar produksi pangan dan energi sendiri, untuk pangan dapat bergabung di : 

Komunitas Belajar Bareng Hidroponik (Bebeha)


Bebeha memiliki alamat web di http://bebeha.org dan Group Facebook di https://www.facebook.com/groups/bebeha/


Komunitas Belajar Bareng Aquaponik (BBQ)



Untuk energi : 

Komunitas Belajar Bareng Energi Surya

Bareng Energi Surya memiliki alamat web di  http://energisurya.openthinklabs.com/ dan Group Facebook di https://www.facebook.com/groups/BelajarBarengEnergiSurya/

Komunitas Belajar Bareng Biogas

Bareng Biogas memiliki alamat web di http://biogas.openthinklabs.com/ dan Group Facebook di https://www.facebook.com/groups/BelajarBarengBiogas/


... Bersambung ...

Referensi


  1. Self-sustaining village with houses encased in glass produces its own power and food, http://bgr.com/2016/07/08/regen-village-effekt-project/
  2. Reformasi AMDAL dan Desentralisasi, http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/COUNTRIES/EASTASIAPACIFICEXT/INDONESIAINBAHASAEXTN/0,,contentMDK:21562642~pagePK:141137~piPK:141127~theSitePK:447244,00.html
  3. Alternatif 1 : Rumah Transisi Perumahan Al-'Alaq, http://properti.openthinklabs.com/2015/10/alternatif-1-rumah-transisi-perumahan-al-alaq.html